Jihad 24 November 2024 di Masjid At-Taqwa PDM Kota Semarang

Pengajian Ahad (JIHAD) Pagi pada Ahad 24 November mengambil tema khusus terkait ChatGPT untuk mendukung dakwah Islamiyah oleh ustadz Kasmui di  masjid At-Taqwa PDM Kota Semarang, kompleks RS. Roemani.

=====

Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk Mendukung Dakwah Islam

Jihad dalam Era Digital

Pada tanggal 24 November 2024, sebuah acara bertajuk “Jihad Pagi” diadakan di Masjid At-Taqwa RS Roemani dengan fokus pada bagaimana sains dan teknologi, khususnya kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dapat mendukung dakwah Islam. Dalam kesempatan tersebut, konsep-konsep dakwah berbasis teknologi mendapat sorotan utama, mengingat kebutuhan zaman yang semakin kompleks.

Pentingnya Al-Qur’an sebagai Pedoman

Sebagaimana tercantum dalam QS. An-Nahl ayat 125: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ayat ini menjadi dasar bagaimana pendekatan dakwah harus dilakukan secara bijak dan sesuai dengan perkembangan zaman, termasuk memanfaatkan alat-alat teknologi modern.

Transformasi Dakwah melalui Teknologi

Dalam dakwah, kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari penyediaan materi dakwah yang relevan hingga penyebaran informasi yang terarah melalui berbagai platform digital. Teknologi AI seperti generative AI mampu membuat konten-konten edukatif, mempercepat pencarian dalil, dan mempermudah masyarakat dalam memahami ajaran Islam melalui layanan yang interaktif.

Aplikasi Nyata

Beberapa layanan yang disampaikan dalam acara tersebut antara lain:

  1. S.id/cariayat – sebuah platform pencarian ayat Al-Qur’an yang mempermudah pencarian dalil sesuai kebutuhan masyarakat.
  2. AlislamGPT – alat AI generatif yang membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan keislaman dengan rujukan kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
BACA JUGA:   Eksplorasi Kemampuan ChatGPT 4.0 Terkait Konsep Keislaman

Penggunaan teknologi ini menjadi langkah nyata bagaimana umat Islam dapat melibatkan teknologi dalam menjaga relevansi ajaran dan memfasilitasi pembelajaran secara global.

 

Tantangan Dakwah di Era Digital

Meskipun teknologi menawarkan berbagai peluang, dakwah di era digital juga menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Arus Informasi yang Tidak Terkendali
    Dunia digital dipenuhi dengan informasi yang beragam, termasuk konten-konten yang dapat menyesatkan umat. Oleh karena itu, penting bagi dai dan lembaga dakwah untuk memastikan bahwa informasi yang disebarluaskan memiliki rujukan yang valid dan sesuai syariat.
  2. Kesenjangan Teknologi
    Tidak semua masyarakat memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam memastikan bahwa dakwah berbasis teknologi dapat menjangkau seluruh kalangan, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan akses digital.
  3. Etika dan Keamanan Digital
    Penggunaan teknologi juga harus diimbangi dengan pemahaman tentang etika digital. Penyebaran hoaks, konten tidak senonoh, atau penggunaan teknologi untuk tujuan yang merugikan masyarakat adalah hal-hal yang harus dihindari.

Kecerdasan Buatan dalam Dakwah: Studi Kasus dan Aplikasi

  1. S.id/alislamgpt: Pendamping Dakwah Digital
    AlislamGPT adalah salah satu contoh implementasi teknologi kecerdasan buatan yang secara khusus dirancang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan keislaman. Alat ini memadukan teknologi mutakhir dengan panduan dari Al-Qur’an dan Sunnah, sehingga dapat menjadi rujukan yang terpercaya bagi umat.
  2. Penyebaran Tafsir dan Hadis Digital
    Platform berbasis AI juga dapat digunakan untuk menyusun tafsir interaktif yang mudah diakses, serta menyediakan rujukan hadis yang terintegrasi dengan sistem pencarian yang cerdas.
  3. Pemetaan Masjid dan Jadwal Kegiatan Keagamaan
    Teknologi AI dapat membantu umat dalam menemukan lokasi masjid terdekat, jadwal shalat, atau kegiatan keagamaan lainnya, yang semuanya dapat diakses melalui perangkat digital.
BACA JUGA:   Amalan Menyambut Bulan Rajab, Syaban dan Ramadhan Perspektif Tarjih

Strategi Dakwah Berbasis Teknologi

Untuk mengoptimalkan peran teknologi dalam dakwah, ada beberapa langkah strategis yang dapat diambil:

  1. Kolaborasi Antara Ulama dan Teknolog
    Kerjasama antara ulama, muballigh, dan para ahli teknologi diperlukan untuk menciptakan solusi dakwah yang relevan. Dengan demikian, konten dakwah yang dihasilkan tidak hanya sesuai syariat, tetapi juga mampu menarik perhatian generasi muda.
  2. Penguatan Literasi Digital Umat
    Meningkatkan literasi digital umat sangat penting untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak. Pelatihan dan penyuluhan tentang cara menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran Islam dapat menjadi bagian dari program dakwah.
  3. Pemanfaatan Data untuk Dakwah yang Lebih Efektif
    Teknologi data analytics dapat digunakan untuk memahami kebutuhan umat secara lebih mendalam. Dengan data ini, materi dakwah dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat, sehingga lebih tepat sasaran.

Harapan ke Depan

Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi digital, diharapkan dakwah Islam dapat menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia. Teknologi ini bukan hanya alat, tetapi juga amanah yang harus dimanfaatkan untuk kebaikan umat dan kemajuan dakwah Islam.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 2: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”

Panduan ini mengingatkan bahwa kemajuan teknologi, ketika digunakan dengan hikmah dan sesuai syariat, dapat menjadi salah satu alat yang mendukung misi dakwah untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.

 

Download file Presentasi: jihad-pagi-24 November-2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *