Resume: Puasa Ramadan dalam Perspektif Islam

Pengertian Puasa Ramadan

    • Secara bahasa: “As-shaum” (menahan diri).
    • Menurut syariat: Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat ibadah.
    • Termasuk menahan makan, minum, hawa nafsu, perkataan sia-sia, dan perbuatan haram.Definisi :
  1. Kewajiban :
    • Wajib bagi Muslim yang baligh, berakal, dan tidak sedang haid/nifas.
    • Merupakan salah satu rukun Islam (HR. Bukhari-Muslim).

B. Dalil Puasa Ramadan

  1. Al-Quran (Surah Al-Baqarah [2]: 183) :
    “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.”
  2. Hadits Nabi :
    • “Islam dibangun atas lima rukun: syahadat, shalat, zakat, haji, dan puasa Ramadan.” (HR. Bukhari-Muslim).

C. Hal yang Membatalkan Puasa

  1. Makan/Minum dengan Sengaja
    • Kecuali lupa atau tidak sengaja (HR. Bukhari-Muslim).
  2. Muntah Disengaja
    • Muntah alami (misal: morning sickness) tidak membatalkan (HR. Abu Daud).
  3. Haid/Nifas
    • Wanita haid/nifas wajib mengganti puasa di luar Ramadan (HR. Muslim).
  4. Jima’ (Hubungan Suami-Istri)
    • Diharamkan saat puasa (Surah Al-Baqarah [2]: 187).
  5. Murtad
    • Keluar dari Islam membatalkan semua amal ibadah (Surah Al-Maidah [5]: 5).
  6. Keluarnya Air Mani
    • Karena onani atau sentuhan disengaja (HR. Bukhari-Muslim).
  7. Gila
    • Puasa batal selama gangguan jiwa (HR. Abu Daud).
  8. Memasukkan Benda ke Lubang Tubuh
    • Contoh: pengobatan dengan kateter (HR. Ibnu Abi Syaibah).
  9. Perbuatan Dosa
    • Ghibah, dusta, sumpah palsu, dll., menghilangkan pahala puasa (HR. Ad-Dailami).

D. Panduan Sahur dan Buka Puasa

  1. Sahur :
    • Dianjurkan untuk memperbanyak berkah (HR. Bukhari-Muslim).
    • Akhirkan waktu sahur (50 ayat sebelum Subuh).
  2. Buka Puasa :
    • Segera berbuka saat matahari terbenam (HR. Bukhari-Muslim).
    • Disunnahkan berbuka dengan kurma atau air (HR. Lima Ahli Hadits).
    • Doa buka puasa:
      “Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘urūqu wa tsabatal ajru insya Allah.”
  3. Hindari Kelebihan :
    • Jangan berlebihan saat makan (HR. Ahmad):
      “Perut manusia yang paling buruk adalah yang dipenuhi sepenuhnya. Cukup sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernapas.”

Kesimpulan

Puasa Ramadan adalah ibadah wajib yang menggabungkan aspek spiritual dan disiplin fisik. Ketaatan pada ketentuan syariat dan penghindaran dari hal-hal yang membatalkan puasa menjadi kunci keberhasilannya. Pedoman Muhammadiyah menekankan pentingnya niat, ilmu, dan praktik sesuai dalil Al-Quran dan Hadits.

BACA JUGA:   KOMPILASI FATWA MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH SEPUTAR PUASA DAN IBADAH RAMADHAN

DOWNLOA FILE:

  1. TUNTUNAN RAMADHAN
  2. Kompilasi Fatwa Seputar Puasa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *