Oleh: M. Danusiri (Pleno PDM Kota Semarang)
Pengertian Praktis
Do’a qunut nazilah adalah berdoa pada setiap rakaat terakhir sebelum sujud dalam salat maktubah (Isya’, Subuh, Luhur, Asar, Maghrib) secara berjamaah. Materi do’a untuk keselamatan umat Islam dan kehancuran musuh mereka. Rasulullah pernah melakukan qunut nazilah. Demikian hadis berikut menjelaskannya.
قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فِي الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَالْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَالصُّبْحِ ، يَدْعُو عَلَى رَعْلٍ وَذَكْوَانَ وَعُصَيَّةَ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاةٍ إِذَا قَالَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ مِنَ الرَّكْعَةِ الأَخِيرَةِ ، وَيُؤَمِّنُ مَنْ خَلْفَهُ “
Rasulullah -shallallahu ‘alahi wa sallam- melakukan qunut selamat satu bulan secara berturut-turut pada waktu Luhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Subuh. Beliau mendoakan keburukan untuk kabilah Ra’lin, Dzakwan, dan Ushaiyyah pada (rakaat) akhir setiap shalat usai beliau membaca. Dan para ma’mum pun mengaminkan do’a beliau (HR Abu Dawud, nomor 1231, Kualitas hadis hasan. Ahmad nomor: 2610. Kualitas hadis shahih. Ibnu Khuzaimah nomor: 618).
Dalam sebuah do’a qunut nazilah, beliau pernah mendo’akan laknat terhadap beberapa tokoh kafir Quraisy dan yang besar perlawanan mereka terhadap Islam. Mereka adalah Shafwan bin Umayyah, Suhail bin Amr, dan al-Haris bin Hisyam. Beliau berkata dalam do’anya, “Ya Allah laknatlah fulan, fulan, dan fulan”. Dalam sebuah riwayat Rasulullah menyebut ketiga nama tersebut.
Dari Abu Hurairah berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – يَقُولُ حِينَ يَرْفَعُ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ بَعْدَ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ : رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ ، اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ ، وَسَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ ، وَعَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ ، وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ ، وَاجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ . ثُمَّ بَلَغَنَا أَنَّهُ تَرَكَ ذَلِكَ لَمَّا نَزَلَتْ: “لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ”
Artinya:
Dahulu Rasulullah -shallallahu ‘alahi wa sallam- pernah berdoa ketika usai bangkit dari ruku’ pada rakaat kedua shalat subuh setelah membaca: “Ya Allah bagimu segala puji… Ya Allah selamatkan al-Walid bin al-Walid, Salamah bin Hisyam, ‘Ayyash bin Abi Rabi’ah dan orang-orang yang lemah dari kalagan orang mukmin. Ya Allah berikan adzab yang dahsyat pada suku Mudlar, dan timpakan kepada mereka tahun-tahun seperti yang menimpa Yusuf.” (HR Bukhari, nomor: 762, 951, 2715, 3134 dalam salat subuh. Singkatnya ada 29 hadis tentang qunut nazilah ini.
Disebutkan bahwa qunut nazilah beliau lakukan selama satu bulan. Setelah itu berhenti sama sekali. Mengapa? Turunlah ayat menegur do’a-do’a qunut nazilah beliau. Demikian ayat teguran yang dimaksud:
لَيْسَ لَكَ مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَإِنَّهُمْ ظَٰلِمُونَ
(Wahai Muhammad) Bukanlah urusanmu sedikit pun Allah mengampuni mereka atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang zalim (QS. Ali Imraan 128).
Akan tetapi, setelah Rasulullah wafat, do’a qunut nazilah dilakukan kembali manakala kaum muslimin memperoleh musibah ‘ammah dalam pertempuran mereka melawan kaum musyrikin. Sekarangpun secara sporadis muncul anjuran gerakan do’a qunut nazilah dari tokoh-tokoh agama Islam (kiyai, ustadz, syeikh).
Di antara contoh do’a qunut nazilah pasca Rasul wafat antara lain:
- Umar Ibn al-Khattab -radhiyallahu ‘ahnu- bahwasanya beliau pernah berdo’a ketika qunut dengan lafal berikut :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ، وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ ، وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ ، اللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِكَ ، وَيُكُذِّبُونَ رُسُلَكَ ، وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَكَ اللَّهُمَّ خَالِفْ بَيْنَ كَلِمَتِهِمَ ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ ، وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِى لاَ تَرُدُّهُ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ
Artinya:
Ya Allah berikanlah ampunan kepada kami, juga untuk orang-orang mu’min laki-laki maupun perempuan,dan orang-orang muslim laki-laki maupun perempuan. Satukanlah hati-hati mereka, perbaikilah hubungan mereka, tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka. Ya Allah berikanlah laknat para orang-orang kafir ahli kitab yang mendustakan utusan-Mu dan membunuh para Wali-Mu. Ya Allah cerai beraikan kalimat mereka, goncangkan kaki-kaki mereka serta turunkanlah siksa-Mu yang tidak bisa dihindarkan untuk kaum yang melakukan kejahatan.
- Do’a berikut, entah siapa yang merumskannya:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنُثْنِى عَلَيْكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagai Maha Penyayang. Ya Allah kami memohon pertolongan-Mu, memohon ampunan-Mu, memuji-Mu, tidak kufur terhadap-Mu, serta melepaskan dan meninggalkan orang yang bermaksiat kepada-Mu.
Juga do’a berikut:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ إِيَّاكَ نَعْبُدُ ، وَلَكَ نُصَلِّى وَنَسْجُدُ ، وَلَكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ ، نَخْشَى عَذَابَكَ الْجَدَّ ، وَنَرْجُو رَحْمَتَكَ ، إِنَّ عَذَابَكَ بِالْكَافِرِينَ مُلْحَقٌ.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah kami beribadah kepada-Mu, untuk-Mu kami shalat dan sujud, dan kepada-Mu lah kami menuju dan bergegas. Kami takut akan adzab-Mu yang keras, kami memohon rahmat-Mu, sesungguhnya adzab-Mu kepada orang-orang yang kafir itu pasti akan terjadi.
Analisis Proporsional
Daftar Urutan Perang-Perang besar pada Zaman Nabi saw adalah sebagai berikut
- Perang Badar (624 M)
- Perang Uhud (625 M)
- Perang Khandaq (627 M)
- Perang Bani Quraizhah (627 M)
- Perang Bani Musthaliq (627 M)
- Perang Khaibar (628 M)
- Perang Fathul Makkah (630 M)
- Perang Hunain (630 M)
Sekedar Catatan Perang
- Nabi Muhammad SAW terluka parah dalam Perang Uhud: (1) Gigi depan Nabi Muhammad SAW patah dan berdarah, (2) Pelipis Nabi Muhammad SAW terluka akibat pedang Ibnu Qamiah, (3) Nabi Muhammad SAW pingsan, Kisah Sahabat Rasul yang Mati di Medan Perang. Rasul diterikakkan wafat oleh musuh. Perang Uhud terjadi pada 15 Syawal, tiga tahun setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Perang ini melibatkan 700 pasukan Muslim melawan sekitar 3.000 pasukan gabungan Quraisy.
- Syuhada’ perang Khandaq sejumlah 6 orang dari kaum Muslimin 51-55 Surah an-Nisa dan ayat 9-25 surah al-Ahzab telah turun berkenaan dengan perang Khandaq (Waqidi, jld. 2, hlm. 494-495; Thabari, Tarikh, jld. 2, hlm. 565).
- Menurut Ensiklopedi Sejarah Islam:
- Setidaknya ada 6 orang syuhada’.
- Menurut pendapat lainnya, ada 16 orang syuhada’ dari kaum muslimin.
- Pendapat lain lagi menyebutkan ada 81 orang syuhada’.
- al-Manshurfuri menyebutkan ada 91 orang syuhada’
- Panglima yang gugur dalam peperangan antara lain: (1). Zaid bin Haritsah, (2). Ja’far bin Abu Thalib, (3) dan Abdullah bin Rawahah.
- Menurut buku Manhaj Dakwah Rasulullah, pada awal perang berlangsung kaum muslimin sempat mengalami kekalahan. Mereka lari dan mundur seribu langkah ke belakang tiap kali berhadapan dengan kaum musyrikin yang bersenjata lengkap dengan strategi jitu. Dalam Perang Hunain justru banyak pasukan muslim yang terbunuh karena kepanikan dan keraguan mereka sendiri.
- Pasukan muslim ketika itu mencapai 12.000 (banyak) tetapi karena panik, banyak yang terbunuh, meskipun akhirnya menang.
Peringatan Allah
لَقَدْ نَصَرَكُمْ اللّٰهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئاً وَضَاقَتْ عَلَيْكُمْ الأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ (٢٥) ثُمَّ أَنزَلَ اللّٰهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُوداً لَمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ (٢٦) ثُمَّ يَتُوبُ اللّٰهُ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللّٰهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (٢٧)
Artinya,
Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang. Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir. Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS at- Taubah: 25-27).
- Enam perang besar sesudah perang Uhud, Rasulullah beserta kaum mauslimin tidak melakukan do’a qunut nazilah, meskipun banyak pasukannya gugur dan shahid.
- Saat perang berlangsung, pasukan Islam panik karena kekuatan musuh jauh lebih banyak sehingga lari mundur. Dalam posisi panik, Rasulullah menyerukan semangat perang dan memanggil komandan bagian kanan, kiri, dan belakang sehingga semangat muncul kembali. Pertolongan Allah pun dating. Akhirnya, kemenangan berada di pihaknya. Dalam peperangan tenteu banyak sahabat yang gugur, justru para ahlul qurra’
Rekomendasi
Agar bangsa Palestina segera merdeka, kekuatan kaum muslimin dunia harus bersatu melawan zionis-yahudi dengan strategi mengintegrasikan antara do’a, bantuan aneka kebutuhan hidup (makanan, obat-obatan, dan pakaian), juga kekuatan militer dengan persenjataan yang bisa melumpuhkan pertahanan kaum zionis-Yahudi.
Gempur terus hingga musuh dunia itu menyerah total tanpa syarat. Dalam hal ini Allah memberikan arahan:
فَإِذَا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّىٰ إِذَا أَثْخَنْتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّىٰ تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ۚ ذَٰلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانْتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَ بَعْضَكُمْ بِبَعْضٍ ۗ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَنْ يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ
Artinya:
Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
Jadi, Allah memerintahkan agar kaum muslimin berperang, bukan berhenti pada do’a qunut nazilah. Takaran perang pun hingga tuntas musuh binasa atau tidak berdaya.
Genosida Zionisme-Yahudi ke Palestina
Pendudukan Yahudi kepada Palestina sudah berlangsung sejak tahun 1967. Kekejaman Yahudi kepada rakyat Palestina benar-benar di luar perikamnusiaan. Kaum muslimin Palestina sangat menderita. Entah sudah berapa nyawa melayang dan menjai syahid. Meskipun tayangan penderitaan bangsa Palestina sangat massif, namun nyaris tidak ada pembelaan secara militer dari kaum muslimin. Hanya akhir-akhir ini oleh Iran di bawah komando Ali Khomaini. Negara-negara Lainnya baik, negara Islam maupun negara Eropa, Asi, Australia, sebagian negara-negara Amerika Latin, dan Afrika Selatan hanya melalui jalan diplomasi, sementara Netanyahu tidak bergeming dengan mereka maupun seruan PBB. Diplomasi kepada Esrael dengan materi tunggal, kemerdekaan Palestina, belum membuahkan hasil
Untuk mengatasi penderitaan bangsa Palestina harus dilawan secara fisik-militer, tidak cukup hanya doa kunut nazilah yang pelaksanaannya hangat-hangat tai ayam. Seandainya harus do’a qunut nazilah sebagai langkap solutisi, mestinya dilakukan sejak tahun 1967 hingga sekarang dan hingga Palestina merdeka tanpa henti. Itu saja, mengaca dari bagaimana Rasulullah memimpin langsung peperangan demi peperangan, lagi-lagi hanya dengan qunut nazilah tidaklah cukup.
Aksi Muhammadiyah
Selain sebagian orang Muhammadiyah melakukan qunut nazilah sporadis, secara resmi Muhammadiyah aktif melakukan bantuan-bantuan kemanusiaan Palestina seperti: mengirim obat-obatan, bahan makanan, pakaian, mendirikan rumah sakit dan sekolah, namun tidak dlengkapi dengan kekuatan militer. Muhammadiyah memang bukan devisi militer, melainkan hanya organisasi sosial kemasyarakatan-keagamaan. Maka wajar, jika kiriman itu sering dipalak oleh zionis.
Organisasi keormasan yang lain belum terdengar gaungnya membantu kemanusiaan di Palestina. Sementara hanya, lagi-lagi, anjuran demi anjuran berd’oa qunut nazilah. Seharusnya malu kepada Allah menganjur do’a qunut. Mengapa? Sudah diingatkan oleh Allah dalam Surat at-Taubah 25 – 27; dan Surat Ali Imran 128.
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا۟ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
Artinya:
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu (Surat-al-hajj-ayat-39).
Semarang, 3 Januari 2025
Dihimpun oleh: M. Danusiri.